Temanggung, IDNEWS
Masyarakat Desa Gambasan Kecamatan Selopampang Kabupaten Temanggung melestarikan tradisi pawai kreatif malam takbiran. Sedikitnya 3 diorama unik dari 9 penampilan pawai memukau para penonton di depan panggung acara, Selasa Malam 9 April 2024.
Ada 8 wilayah RT di desa Gambasan menampilkan kreasi masing-masing, ditambah 1 peserta pawai kreatif dari Seladu Kecamatan Windusari Kabupaten Magelang karena lokasinya Bderdekatan vd dengan tapal batas wilayah Gambasan.
Diantara penampilan diorama yang unik adalah Kerbau Raksasa, Kura-kura Berdansa, Unta Berjoget, Liong dan barisan oncor serta penampilan menarik lainnya dengan musik islami.
Setelah melakukan pawai keliling yang melintasi 8 wilayah RT, rombongan kembali menuju panggung utama untuk mengikuti lomba tabuh bedug.
Kepala Desa Gambasan Wahyu Cinto Gumono mengatakan, kegiatan takbiran keliling merupakan tradisi rutin warga Gambasan yang terus dilestarikan. Tujuan nya adalah menyambut Hari Raya Idul Fitri sekaligus menumbuhkan kreatifitas generasi muda untuk melahirkan ide ide kreatif yang menggembirakan dengan membuat diorama maupun penampilan yang menunjukkan kebersamaan warga.
"Pawai keliling malam takbiran dirangkaikan dengan lomba tabuh bedug dan nilainya merupakan gabungan antara kedua untuk memperebutkan juara 1,2,3 dan Juara Umum serta uang pembinaan", tandas Wahyu Cinto Gumono.
Ketua Karang Taruna Gambasan Muhammad Affan Aqdam menjelaskan, tema penampilan pawai malam takbiran adalah bebas tetapi menginspirasi untuk pengembangan kreatifitas warga. Visualisasinya dapat berupa diorama maupun bentuk aktifitas seni budaya kreatif karya cipta bersama di masing-masing RT.
"Peserta pawai dari Jetis misalnya, menampilkan kerbau raksasa yang menggambarkan bentuk kerjasama yang kompak. Kemudian ada Kura-kura Raksasa dari Seladu yang mampu berjoget, dan diorama Unta yang tangguh menjadi kendaraan handal bagi manusia, dan masih banyak lagi kreasi yang menghibur warga", terang Avan.
Perjalanan pawai memakan waktu sekitar 15 menit untuk kemudian kembali ke panggung utama. Selama perjalanan pawai disambut warga yang telah menghadang di depan rumah masing-masing dan di lokasi panggung keberangkatan juga berjubel warga yang menyaksikan keunikan pawai takbiran Gambasan.
Penilaian dilakukan oleh para yuri yang terdiri dari unsur aparat keamanan serta Seniman setempat dengan ketentuan sesuai yang ditetapkan panitia. Diantaranya meliputi kekompakan warga, ide dan kreatifitas, kesesuaian bentuk diorama dengan filosofi idul fitri.
Hasil rapat tim yuri memutuskan para juara pawai malam takbiran dan lomba bedug adalah : Jetis sebagai Juara umum dan sekaligus juara pertama, Legoksari juara kedua dan Gambasan juara ketiga.
Kegiatan diakhiri dengan pesta kembang api pada pukul 00.00 WIB sekaligus menandai saatnya memasuki bulan Syawal 1445 Hijriyah dimana umat Islam akan merayakan Hari Raya Idulfitri. (Budhy Sanjaya)
Tags
Peristiwa