Workshop Sustainable Fashion dan Lomba Fashion Show Berkebaya Eco-print PDA Magelang

Magelang, IDNEWS

Alang Ecoprint , Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) dan Lembaga Budaya Seni dan Olahraga (LBSO) Pimpinan Daerah 'Aisyiyah ( PDA) Kabupaten (Kab)  Magelang menggelar workshop Sustainable Fashion dan Lomba Fashion Show Berkebaya Eco-print, Sabtu 28 Desember 2024.

Kegiatan ini dilatarbelakangi pemikiran bahwa Kebaya telah dikenal luas sebagai busana tradisional perempuan Indonesia yang umumnya berupa atasan dan sering dipadukan dengan bawahan, seperti kain batik, songket dan sebagainya. 
Tidak hanya di Indonesia, kebaya juga telah banyak dikenakan oleh perempuan-perempuan di negara lain seperti  negara-negara di Asia Tenggara. Secara historis, sejak masa pra-kemerdekaan kebaya telah digunakan oleh para perempuan Indonesia. Saat ini kebaya sudah diakui oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) sebagai warisan budaya bukan benda. 

Untuk ikut melestarikan budaya memakai kebaya dan memperingati hari Ibu yang diperingati setiap tanggal 22 Desember, 'Alang Ecoprint , Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) dan Lembaga Budaya Seni dan Olahraga (LBSO) Pimpinan Daerah 'Aisyiyah ( PDA) Kabupaten (Kab)  Magelang pada Sabtu (28/12) menggelar workshop Sustainable Fashion dan Lomba Fashion Show Berkebaya Eco-print, dengan mengusung tema "Mari Lestarikan Kebaya sebagai  Budaya yang Ramah Lingkungan". Acara bertempat di Borobudur Edupark Nakula Sadewa yang beralamat di Batikan Pabelan Mungkid Kab Magelang. 

Peserta adalah Badan Pembantu Pimpinan (BPP)  (PDA) Kab.  Magelang, Utusan dari  Pimpinan Cabang 'Aisyiyah (PCA) yang ada Kab. Magelang yang berjumlah 60 orang.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mensosialisasikan bahwa PDA memiliki komunitas eco-print yang bernama 'Alang Ecoprint yang pengurusnya dari lintas majelis dan lembaga PDA Kab Magelang, juga untuk mengingatkan kembali tentang budaya kebaya yang saat ini mulai luntur, terutama di kalangan anak-anak muda.

Hadir untuk memberikan khutbah iftitah Eko Prasetyo dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kab Magelang. Dalam khutbahnya beliau menyampaikan ayat dua dari surat Al-mulk, bahwa Allah menciptakan hidup dan mati untuk menguji siapa diantara manusia yang lebih baik amalnya.
 "Seperti yang dilakukan oleh ibu-ibu 'Aisyiyah saat ini yang berupaya melestarikan lingkungan dengan mengadakan kegiatan workshop tentang fashion yang berkelanjutan. Artinya kita berupaya menjaga lingkungan dan bumi kita tanpa mengesampingkan budaya demi keberlangsungan hidup untuk anak cucu kita." Jelas Eko Prasetyo
"Semoga kegiatan ini termasuk amal baik seperti yang dijelaskan oleh ayat tadi " imbuhya 

Senada dengan Eko Prasetyo, ketua panitia Taryati yang juga ketua LLHPB Kab Magelang menuturkan bahwa Bumi ini bukan warisan nenek moyang kita, tetapi merupakan pinjaman dari anak cucu kita, sehingga ketika kita kembalikan harus dalam kondisi baik. 

Ketua PDA Jauharoh Hasanah yang hadir untuk memberikan sambutan sekaligus membuka acara mengatakan, "Melalui kegiatan ini kita berharap ibu-ibu 'Aisyiyah bisa mengurangi dampak negatif dari sampah melalui busana yang berkelanjutan dengan menggunakan busana yang ramah lingkungan seperti eco-print." 

Usai pembukaan, acara dilanjut dengan workshop Sustainable Fashion yang disampaikan oleh narasumber Erna Herawati, Ketua Asosiasi Eco-printer Indonesia wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang juga Ketua Ikatan Saudagar dan Wira Usaha 'Aisyiyah (Iswara) DIY dan Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan (MEK) Pimpinan Wilayah 'Aisyiyah (PWA) DIY dengan moderator Najmi Laili dari Divisi Multi Media dan Publikasi LLHPB Kab Magelang.  Para peserta mengikuti workshop dengan antusias ditilik dari banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada narasumber.

Momen yang paling ditunggu dalam gelaran ini adalah Lomba Fashion Show yang diikuti oleh 16 peserta dari perwakilan BPP dan PCA. Juri yang terdiri dari Erna Herawati, Erni Triani wakil PDA Kab Magelang dan Ayik Irmansyah koreografer dan desainer dari Bantul DIY, merasa bingung memilih juara karena peserta tampil dengan busana kebaya yang bagus-bagus dan terlihat sangat elegan. Setelah melakukan penjurian yang sangat ketat, akhirnya terpilih juara pertama, kedua dan ketiga. Juara pertama dari PCA Mertoyudan, juara kedua PCA Sawangan dan juara ketiga PCA Salaman. Semoga dengan kegiatan ini bisa menjadi inspirasi, motivasi bagi peserta untuk terus berkarya dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan kita. (Najmi/tar) 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak