Temanggung, IDNEWS
Membangun sinergi dengan penguatan silaturahmi Ikatan Dokter Indonesia ( IDI), Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) Kabupaten Temanggung Jawa Tengah, dilakukan melalui kegiatan Halal Bi Halal di Pendopo Pengayoman, Jum'at 11 April 2025.
Acara bertema Menggapai Khusnul Khotimah tersebut berlangsung semarak dengan 170 peserta, diawali ramah tamah bersama para dokter, istri dokter dan Forkompimda Kabupaten Temanggung serta pembicara utama dari Fakultas Kedokteran Universitas Gajahmada Yogyakarta Prof. drg. Suryono, SH, MH, PhD.
Ketua Panitia Halal bi halal, drg Fuad Fatkhurohman mengatakan, Halal Bihalal setelah Hari Raya Idul Fitri di bulan Syawal sangatlah penting dalam konteks mempererat tali silaturahmi dan memperkuat hubungan antar sesama dokter maupun istri dokter.
Kolaborasi 3 organisasi yaitu Ikatan Dokter Indonesia, Persatuan Dokter Gigi Indonesia, dan Ikatan Istri Dokter Indonesia diharapkan menjadi sinergi kuat untuk membangun dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Temanggung melalui peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
Hal tersebut disambut apresiasi Wakil Bupati Temanggung drg. Nadia Muna saat memberikan sambutan.
Dukungan atas kebersamaan tenaga medis dan dokter tersebut akan berupa peningkatan kesejahteraan agar mendorong upaya peningkatan pelayanan kesehatan dalam mewujudkan masyarakat Temanggung yang sehat sejahtera.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung dr. Intan Pandanwangi juga menyampaikan apresiasi dan harapan semoga kebersamaan dalam nuansa kekeluargaan tersebut terus dikembangkan dan dilestarikan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan sehingga masyarakat Temanggung sehat dan kuat.
IIDI sebagai organisasi pemberdayaan perempuan dibidang sosial medis merupakan pendamping dan mitra sejajar Ikatan Dokter Indonesia, diharapkan melakukan sinergitas, kolaborasi dengan berbagai pihak baik instansi pemerintah ataupun swasta dan organisasi wanita lainnya sesuai program kerja yang telah ditetapkan.
Sementara itu Narasumber halal bi halal Prof. drg. Suryono, Sh, MM, PhD menyampaikan perlu nya instropeksi kehidupan beragama, meningkatkan kejujuran, meningkatkan kesehatan masyarakat melalui gerakan kebersihan dengan program donasi sampah sistem rumah penampungan dan peningkatan ibadah dengan keikhlasan bukan sekedar menggugurkan kewajiban.
"Tingkatkan ibadah jangan sekedar taraf membunyikan Al Quran tetapi sampai memahami dan mengamalkannya, maka setelah khatam membaca ditingkatkan khatam memahami maknanya dan khatam mengamalkannya", terangnya.
Iman sebagai kendaraan menuju khusnul khotimah dengan berdasarkan panduan dari Al Quran dan Hadist.
Dalam konteks keagamaan, Halal Bihalal memiliki makna yang mendalam dan menjadi momen penting untuk saling memaafkan dan mempererat hubungan antar umat Islam dalam hal ini para profesi dokter karena Halal Bihalal juga menjadi simbol dari pendekatan hidup rukun dan toleransi antar umat beragama.
Dengan demikian, Halal Bihalal bukan sekedar tradisi keagamaan, tetapi juga kemanusiaan, kebangsaan, dan kemaslahatan bersama. Oleh karena itu, Halal Bihalal memiliki manfaat yang besar dalam mempererat hubungan sosial dan memupuk rasa persaudaraan di antara sesama profesi. (Putri Sanjaya)
Tags
Peristiwa