MAGELANG, IDNEWS
SMK Muhammadiyah Kota Magelang sukses menyelenggarakan pertunjukan rakyat sebagai puncak acara Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) pada Selasa, 12 Februari 2025.
Acara yang dilaksanakan di halaman sekolah ini menampilkan berbagai kreasi seni budaya yang melibatkan seluruh siswa, serta dihadiri oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Magelang, Cabang Dinas Wilayah 8, komite sekolah, perwakilan wali siswa, para guru, serta seluruh siswa-siswi SMK.
Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah Kota Magelang Atiningsih mengatakan, pertunjukan rakyat ini mengusung tema “Bhineka Tunggal Ika dengan SubTema Tarian Nusantara,” yang bertujuan untuk memperkenalkan dan melestarikan kekayaan budaya Indonesia kepada siswa. Maksud dan tujuan dari kegiatan gelar karya budaya P5 adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai nilai-nilai kebhinekaan serta memperkuat rasa cinta terhadap budaya Indonesia yang beragam.
Penilaian terhadap hasil karya budaya mencakup beberapa aspek, di antaranya kreativitas, keselarasan, kemampuan kolaborasi antar kelompok, serta kesan estetika dari penampilan yang ditampilkan.
Hal ini bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar yang komprehensif bagi para peserta didik dan memperkaya wawasan mereka tentang seni dan budaya Indonesia khusus nya tarian Nusantara.
Tema tema pendamping dari kegiatan P5 ini adalah menciptakan sekolah yang anti bullying, di mana dalam rangkaian acara juga diberi penjelasan mengenai bullying. Bullying mencakup tindakan penyerangan fisik, verbal, maupun psikologis yang dapat menyebabkan dampak negatif terhadap korban. Berdasarkan undang-undang yang berlaku, seperti Undang-Undang No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, pelaku bullying dapat dikenakan sanksi pidana, tergantung pada tingkat keparahan dan dampak yang ditimbulkan.
Harapan masyarakat setelah digelarnya kegiatan P5 ini adalah terciptanya lingkungan sekolah yang lebih aman dan nyaman bagi semua siswa. Masyarakat berharap agar nilai-nilai pembelaan terhadap yang lemah dan kesetaraan dapat mengakar di kalangan generasi muda, sehingga tindakan bullying dapat diminimalisir.
Kegiatan ini melibatkan Forum Komunikasi Media Tradisional ( FKMITRA) Kota Magelang yang merupakan wadah para pelaku seni atau sanggar seni untuk mengembangkan kreativitas budaya.
Outcome dari pertunjukan tradisional ini adalah terbentuknya minat untuk bergabung dalam forum komunikasi media tradisional yang diharapkan dapat menjadi wadah bagi siswa untuk belajar lebih banyak tentang kesenian tradisional serta pencegahan agar masyarakat lebih mengenal dan menghargai karya seni serta warisan budaya Indonesia.
Dengan keberhasilan acara ini, SMK Muhammadiyah Kota Magelang menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung pembentukan karakter siswa yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga kaya akan nilai-nilai kebudayaan dan sosial. Pertunjukan rakyat ini menjadi langkah awal untuk membangun kesadaran dan kepedulian siswa terhadap pentingnya penguatan profil pelajar Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Secara umum Tujuan Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan Penerapan Tema Bhineka Tunggal Ika adalah untuk meningkatkan pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila di kalangan pelajar. Melalui proyek ini, pelajar diharapkan dapat menginternalisasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah.
Tujuan utama dari Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) antara lain mendorong Kesadaran Berbangsa dan Bernegara, membangkitkan rasa cinta dan kebanggaan terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
Proyek ini berfokus pada pengembangan karakter positif, seperti toleransi, kerja sama, dan saling menghargai antar sesama, yang merupakan bagian dari identitas bangsa.
Pentas tradisional juga menuju penguatan Kreativitas dan Inovasi, yaitu melalui berbagai kegiatan yang menyenangkan dan edukatif.
P5 Bhineka tunggal ika juga bertujuan untuk menumbuhkan kreativitas serta inovasi siswa dalam menghadapi tantangan kehidupan yang divisualisasikan dalam karya seni.
Slain itu juga menciptakan Lingkungan Sekolah yang Aman dan Nyaman, serta menggembirakan, dengan menjadi pemain senin seperti warokan, topeng ireng, drama, tari kreasi dan lainnya. Semuanya dilakukan dengan tetap mengedepankan nilai-nilai Pancasila, menciptakan lingkungan sekolah yang bebas dari bullying, intoleransi, dan tindakan diskriminatif lainnya.( Willis Sanjaya)
Tags
Pendidikan