WONOSOBO, IDNEWS
Dalam rangka memperingati Milad ke-19 Asosiasi Pengobat Tradisional Ramuan Indonesia (ASPETRI), DPP ASPETRI melaksanakan pengenalan jamu tradisional kepada anak-anak TPQ di Wonosobo. Kegiatan pberlangsung dengan meriah, diselenggarakan pada Rabu 12 Februari 2025 di Wonosobo.
Acara dihadiri oleh Ketua Umum DPP ASPETRI, pengurus DPD ASPETRI Jawa Tengah, DPC ASPETRI Kabupaten Wonosobo, para guru PAUD dan TPQ, serta ratusan anak-anak dari berbagai sekolah TK PAUD dan TPQ Jami'atul Imam Wonosobo.
Ketua Umum DPP ASPETRI Ir. Sugiman, Br.M., Amd., Kes mengatakan pengenalan jamu tradisional ini bertujuan untuk memberikan pembelajaran mengenai tanaman obat tradisional yang tumbuh di sekitar kita. Dengan mengajarkan anak-anak tentang manfaat dari tanaman obat, diharapkan mereka dapat mengembangkan kemampuan untuk mengenali dan menghargai kekayaan lokal yang dimiliki tanah air tercinta.
DPP Aspetri menargetkan tahun ini hadir 100 cave jamu se Indonesia. Saat ini yang terbesar ada di Cirebon dengan omset 100 juta per bulan dan sudah berjalan 9 bulan. Selain membangun cafe jamu DPP juga mengembangkan Klinik Kesehatan Tradisional, Rumah Sehat, dan Pendidikan Ekstrakurikuler Jamu Indonesia di berbagai sekolah.
SDM Pengobat Tradisional juga terus ditingkatkan melalui pelatihan setiap bulan melatih 20 orang baik pengusaha cafe jamu maupun pelaku Batra.
Jenis pelatihannya yaitu jamu milenial, jamu racikan, simplisia yaitu pengolahan bahan tanaman obat menjadi bentuk kering, pangan fungsional seperti kue dengan bahan herbal. Peserta pelatihan datang dari dari berbagai daerah dalam program Semerbak atau seminar online bulanan Aspetrtri kompeten.
Melalui kegiatan ini, anak-anak dikenalkan berbagai tanaman rempah yang bermanfaat bagi kesehatan, diajarkan tentang cara mengolah jamu, dari pemilihan bahan hingga cara penyajian yang menarik, enak diminum, segar dan menyehatkan.
Selain itu, tujuan kegiatan ini adalah memperingati Milad ASPETRI ke 19 dengan bakti sosial minum jamu gratis untuk anak-anak. Selain itu, untuk memperkenalkan minum jamu yang enak dan segar untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran. Anak-anak diberikan sampel jamu yang telah disiapkan, sehingga mereka bisa merasakan citarasa enak serta manfaat langsung dari minuman tradisional ini. Pendampingan oleh para ahli jamu dari Griya Sehat Hudaya Bhakti berkolaborasi dengan Cafe Jamu Wonosobo dan Komunitas Teman Jelajah untuk memberikan pengalaman belajar yang berharga bagi para peserta.
Harapan besar dari penyelenggara adalah agar pembelajaran tentang jamu tradisional ini bisa dimasukkan dalam pelajaran ekstra kurikuler di sekolah-sekolah. Dengan adanya program ini, diharapkan anak-anak tidak hanya belajar tentang kesehatan secara teori, tetapi juga praktik langsung mengenai pentingnya mengonsumsi jamu sebagai bagian dari pola hidup sehat.
Dalam kegiatan ini, peran kampus yang membuka jurusan jamu juga sangat penting. Dengan keberadaan jurusan jamu di perguruan tinggi, diharapkan bisa mencetak tenaga ahli yang berkompeten dalam bidang jamu dan kesehatan tradisional.
Pengetahuan yang didapat di bangku kuliah akan membantu dalam pengembangan dan pelestarian berbagai ramuan tradisional Indonesia.
Program unggulan Dewan Pimpinan Pusat ASPETRI juga turut berkontribusi dalam membangun kesadaran masyarakat untuk hidup sehat melalui konsumsi jamu. ASPETRI secara aktif melakukan sosialisasi dan pelatihan bagi masyarakat mengenai manfaat kesehatan dari jamu dan penggunaan tanaman obat dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan pengenalan jamu tradisional ini diharapkan dapat menjadi titik awal bagi generasi muda untuk lebih mengenal dan mencintai kekayaan bangsa Indonesia, terutama dalam bidang kesehatan tradisional. Dengan langkah ini, diharapkan kesehatan masyarakat dapat terjaga dan kualitas hidup meningkat melalui pola hidup sehat berkelanjutan.
ASPETRI juga merupakan satu satunya di Indonesia, Pengobat Tradisional Ramuan Indonesia yang diakui oleh Kemendikbud serta memiliki gelar Battra Ramuan Madya (Br.M). Bahkan ASPETRI telah memberikan kontribusi yang luar biasa terhadap kesehatan masyarakat secara Nasional. (Budhy Sanjaya)
Tags
Pendidikan