WONOSOBO, IDNEWS
Dalam rangkaian menyambut bulan suci Ramadhan, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah menyelenggarakan Kajian Ramadhan di 5 eks Karesidenan yaitu Pekalongan, Pati, Semarang, Banyumas, dan Kedu.
Untuk wilayah Karesidenan Kedu Kajian Ramadhan dan Ideopolitor se Kedu Raya dilaksanakan di Gedung Adipura Kabupaten Wonosobo, Rabu 19 Maret 2025.
Ketua panitia Kajian Ramadhan Basuki menjelaskan, kegiatan ini dihadiri oleh 1.150 peserta dari berbagai Pimpinan Daerah Muhammadiyah se-Karesidenan Kedu, sebagai upaya untuk memperkuat pemahaman ideologi politik dan paham agama serta organisasi persyarikatan Muhammadiyah maupun perannya dalam membangun masyarakat Islam berkemajuan.
Acara dibuka dengan sambutan Ketua PDM Wonosobo Bambang WEN dan diluar gedung didukung oleh bazar UMKM Aisyiyah Wonosobo yang digelar dalam stand Pojok Aisyiyah Wonosobo, menampilkan produk-produk makanan kering dan basah. Selain itu juga produk binaan Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) dari Kelompok Wanita Tani Tegalrejo Kabupaten Magelang.
Wakil Ketua PWM Jawa Tengah Abduh Hisyam menyampaikan tentang kontekstualisasi faham agama yang tercantum di Anggaran Dasar Muhammadiyah, rujukan faham dan ideologi Muhammadiyah.
"Pendekatan pemahaman ajaran agama harus dilakukan dengan bayani, burhani dan irfani sebagai pedoman hidup IsIam warga Muhammadiyah", jelasnya.
Kajian Ramadhan ini dimeriahkan oleh penampilan tari Saman yang dibawakan oleh siswa-siswi SD Muhammadiyah Wonosobo, menciptakan suasana yang penuh semangat dan kebersamaan.
Dien Syamsudin, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, juga menjadi pembicara Ideopolitor dan menyampaikan materi mengenai ideologi dan paham agama Muhammadiyah, serta sejarah dan peran penting organisasi Muhammadiyah dalam membangun masyarakat yang lebih baik di Indonesia.
"Kedisiplinan, kerja keras, keuletan, dan penghargaan atas waktu, kesemuanya adalah pendorong tercapainya kemajuan dan keberhasilan, baik dalam konteks organisasi maupun individu", tandas Dien Syamsudin.
Selain Dien Syamsudin, acara ini juga diisi oleh pembicara lainnya seperti Bachtiar Dwi Kurniawan, Ustadz Jumari, Andi Triyanto dan Lazismu Jawa Tengah, yang juga membahas berbagai aspek ideologi Muhammadiyah, bagaimana organisasi ini bisa berkontribusi terhadap kemajuan masyarakat, serta tantangan yang dihadapi di era modern dan tugas-tugas kader Muhammadiyah melakukan syiar di Masyarakat.
Kegiatan Dialog Ideopolitor ini memiliki beberapa tujuan penting, antara lain:
Meningkatkan Pemahaman yang lebih mendalam tentang ideologi Muhammadiyah serta relevansinya dengan isu-isu politik dan sosial saat ini. Memperkuat Solidaritas serta membangun solidaritas antar anggota organisasi Muhammadiyah.
Mendorong Inovasi dan Kreativitas dengan menggali ide-ide baru pengembangan organisasi dan peran aktif Muhammadiyah dalam masyarakat.
Melalui kajian Ramadhan dan dialog ideopolitor ini, diharapkan beberapa outcome dapat tercapai, yaitu : Peningkatan kesadaran tentang pentingnya peran Muhammadiyah dalam konteks sosial dan politik;
Strategi Pemberdayaan Masyarakat sehingga menghasilkan strategi konkret yang dapat diterapkan dalam pemberdayaan masyarakat berdasarkan nilai-nilai kepribadian Muhammadiyah;
Keterlibatan aktif warga Muhammadiyah dengan mendorong anggota Muhammadiyah untuk terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan politik yang mengedepankan nilai nilai kepribadian Muhammadiyah.
Dengan semangat kebersamaan, kajian Ramadhan Dialog Ideopolitor ini diharapkan dapat memberi kontribusi langsung dalam upaya membangun masyarakat Indonesia yang berkemajuan. (Budhy Sanjaya)
Tags
Peristiwa