Pimpinan Daerah Aisyiyah Temanggung Gelar Pelatihan Mubalighot Untuk Penguatan Ideologi dan Kompetensi

Temanggung, IDNEWS

Majelis Tabligh dan Ketarjihan Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Temanggung sukses menggelar pelatihan Mubalighot yang diikuti oleh 66 calon Mubalighot dari 17 cabang Aisyiyah se-Kabupaten Temanggung. Kegiatan berlangsung selama 2 hari di Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Jawa Tengah Soropadan Temanggung, Sabtu - Minggu 18-19 Januari 2025.
Hadir dalam acara tersebut Lintal Muna Ketua Majelis Tabligh dan Ketarjihan PWA Jawa Tengah beserta sekretaris Dwi Astuti, Ketua PDA Temanggung, Ketua PDM Temanggung, Direktur RS PKU Muhammadiyah Temanggung, Direktur Lazismu Temanggung dan peserta pelatihan sejumlah 66 calon Mubalighot dari 17 Cabang Aisyiyah se Kabupaten Temanggung. 

Materi yang disampaikan meliputi Manhaj Gerakan Muhammadiyah, Tehnik Berpidato, Tabligh digital, Qiyamul Lail Kajian Tematik, Manhaj Tabligh, Manhaj Tarjih dan Risalah Perempuan Berkemajuan. 
Ketua PDA Kabupaten Temanggung Eny Zuhriyah menyampaikan, Pelatihan ini diadakan dengan maksud untuk mempersiapkan calon Mubalighot agar memiliki pemahaman yang kuat tentang dakwah dan mampu menyampaikan pesan-pesan Islam dengan cara yang menyenangkan, menggembirakan, dan mencerahkan masyarakat. 
Melalui pelatihan ini, diharapkan para peserta dapat menjadi duta dakwah yang kompeten dan mampu mengedukasi masyarakat tentang nilai-nilai agama dengan cara yang sesuai dan mudah dipahami.
Pelatihan juga memberikan pengetahuan tentang Metode Dakwah yang Menggembirakan. 

Selama pelatihan, peserta diperkenalkan pada berbagai metode dakwah yang bersifat inovatif dan menarik. Metode ini bertujuan agar dakwah tidak hanya dilaksanakan melalui ceramah formal, tetapi juga melalui pendekatan yang lebih modern, seperti penggunaan media sosial, seni dan budaya, serta diskusi interaktif. 
Hal ini diharapkan dapat menarik minat masyakarat sekaligus membina hubungan yang baik antara Mubalighot dan jamaah.
Ketua Majelis Tabligh dan Ketarjihan PWA Jawa Tengah Lintal Muna menjelaskan, Mubalighot Aisyiyah di Indonesia telah menunjukkan sejarah kesuksesan yang menginspirasi. Dalam perjalanan dakwahnya, Mubalighot Aisyiyah telah memperjuangkan berbagai bidang pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan perempuan, menjadi motor penggerak perubahan di masyarakat. 

Melalui pelatihan ini kompetensi mereka akan menjadi lebih baik dan mampu menjadi Mubalighot yang tampil dengan menyenangkan, gembira namun padat berisi dan berbobot. Keberadaan mereka menjadi pilar penting dalam membentuk masyarakat yang lebih beradab dan berakhlak mulia.
Ketua PDM Temanggung Makmun Pitoyo mengatakan, gerakan dakwah yang melandaskan diri pada prinsip amar makruf  nahi mungkar memiliki ciri-ciri yang jelas, di antaranya adalah : Mengajak kepada kebaikan dengan penuh hikmah dan bijaksana, melibatkan masyarakat dalam proses perubahan untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik, mengedukasi dengan cara yang konstruktif dan tidak merendahkan orang lain dan memelihara sikap sabar dan tawakkal dalam menghadapi tantangan dakwah.
Pola pelatihan menggunakan metode komunikasi dua arah, diskusi kelompok, presentasi, praktek pidato di tiktok dan ceramah umum. 

Harapan dan Outcome dari Pelatihan Mubalighot adalah para calon Mubalighot dapat menjadi agen perubahan yang mengedukasi masyarakat dengan cara yang baik. Outcome yang ingin dicapai adalah terbentuknya generasi Mubalighot yang tidak hanya terampil dalam dakwah, tetapi juga memiliki karakter dan spiritualitas yang kuat dalam menciptakan suasana yang harmonis di tengah masyarakat.
Dalam materi pembekalan juga disampaikan persyaratan diri untuk menjadi Mubalighot yang baik, diantaranya : memiliki pengetahuan yang baik tentang agama dan Al-Qur'an, menunjukkan akhlak yang mulia dan sikap yang ramah terhadap sesama, mampu berkomunikasi dengan baik dan bersikap terbuka terhadap perbedaan pendapat serta memiliki kemampuan dalam menyampaikan pesan dakwah dengan cara yang menarik dan mudah dipahami.

Dengan pelatihan ini, diharapkan semakin banyak perempuan dari Aisyiyah yang siap menjadi Mubalighot dengan kompetensi dakwah yang mumpuni, serta mampu berkontribusi dalam pemberdayaan perempuan dan pembangunan masyarakat menuju Indonesia Emas 2045.
Kegiatan pelatihan juga diwarnai dengan pengkondisian audiens dengan suasana gembira, menyenangkan dan tidak membosankan. Seperti permainan game kreatif, yel yel Mubalighot, senam pagi ceria dan bikin video tiktok dengan beraneka gaya yang lucu serta penampilan khasnya yang beragam. (Willis Sanjaya) 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak